Your Ad Here

Sunday, December 06, 2009

DIARE PADA PEDET

Bulan Desember barangkali adalah salah satu bulan yang cukup mengerikan bagi peternak sapi dan Dokter Hewan. Bukan karena banyak tanah longsor dan banjir dimana-mana, tapi karena banyak masalah kesehatan sapi yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Kali ini kita akan membahas permasalahan yang rawan menyerang pedet karena makhluk kecil ini sangat sensitif dan rawan mengalami kematian pada setiap kasusnya.Salah satu masalah utama pada pedet yang cukup meresahkan adalah adalah diare yang dapat berakibat kematian jika terjadi dalam beberapa hari. Kematian in disebabkan karena dehidrasi yang terjadi terus menerus. Jika pedet kehilangan cairan tubuhnya lebih dari 15%, maka kematian akan terjadi karena pedet mengalami stress yang luar biasa.
Banyak cara sudah disarankan untuk mencegahnya dengan manajemen kandang pedet yang baik, kering, terang, terhindar dari infeksi sekunder, penyemprotan pusar post calving menggunakan antiseptik setiap hari dan sebagainya.
Berikut beberapa sistem manajemen pemeliharaan pedet baru lahir untuk mencegah diare dan penanganan pedet diare yang sudah umum direkomendasikan :
1. Memberi kolostrum secepat mungkin (paling lambat 5 jam setelah lahir) sebanyak
1-2 liter dan ditingkatkan 1 liter setiap harinya
2. Melakukan penyemprotan tali pusar dengan menggunakan antiseptik dan dilakukan 2 kali setiap hari pada hari berikutnya hingga tali pusat kering atau putus
3. Jika tersedia, digunakan juga penjepit tali pusar (umbilical cord clamp) hingga tali pusat lepas dengan sendirinya.
4. Pedet dipelihara secara individual hingga minimal 2 minggu pertama untuk mengamati pola konsumsi, kondisi umum, kondisi kotoran dan sebagainya
5. Setelah 1 minggu, pedet mulai dilatih makan rumput yang dikeringkan (hay, sebagai free choice) untuk merangsang pertumbuhan rumen dan keberadaan makroflora pada rumen
6. Air minum tersedia secara adlibitum
7. Pemberian oralit dan obat antidiare (penulis menemukan obat antispasmodik yang biasa digunakan untuk manusia juga cukup efektif untuk pedet, dosisnya sama dengan dosis untuk manusia dewasa)
8. Penggunaan antibiotik spektrum luas (seperti penicillin atau amoxicillin + asam klavulanat atau bisa juga digunakan trimetoprim dan preparat sulfa dosis rendah)
Meskipun manajemen ini sudah dilakukan, peluang terjadinya diare pada pedet tetap ada sehingga diperlukan metode lainnya untuk lebih meminimalkan kejadian diare ini. Menurut Hemingway (1991), keberadaan asam askorbat dalam darah pedet pada level tertentu dapat membantu pencegahan kejadian diare pada pedet. Permasalahannya adalah, untuk mendapatkan preparat asam askorbat murni tidaklah mudah. Untungnya kita tidak perlu khawatir lagi karena asam askorbat juga bisa didapat dalam Vitamin C yang dengan mudah bisa kita dapatkan.
Pada tahun 2004, Shinduran dan Albay mempublikasikan hasil penelitannya yang menyatakan bahwa pemberian Vitamin C pada pedet dapat membantu meningkatkan level asam askorbat pada darah dan secara otomatis dapat membantu mencegah diare pada pedet.
Secara alami, asam askorbat memang sudah ada pada darah pedet, namun hemingway menemukan bahwa asam askorbat baru muncul pada hari kedua sehingga masih ada permasalahan tentang suplai asam askorbat pada hari lahirnya pedet.
Dalam publikasinya, Shinduran dan Albay menyatakan bahwa mereka melakukan penelitian pada sejumlah pedet di Turki untuk mengetahui efek pemberian vitamin C dengan berbagai level secara bertahap pada pedet. Mereka mengukur level asam askorbat pada masing-masing pedet dan mereka berkesimpulan bahwa memberikan vitamin C sebanyak 2,5 gram peroral pada saat lahir pada pedet dapat menambah level asam askorbat hingga 7 hari dan dapat mencegah diare pada pedet. Kabar baik ini setidaknya dapat dijadikan referensi untuk mencegah kejadian diare pada pedet.

2 comments:

  1. asam askorbat bisa didapat dari vit C, vit C yg digunakan dari bahan pakan jenis apah?

    ReplyDelete
  2. langsung menggunakan tablet vit c

    ReplyDelete